Khairun alias Harun tidak hanya memakan jantung Fahmi Iswandi, temannya sendiri yang telah dibunuhnya. Namun, Khairun juga meminum darah serta memakan hati dan usus korbanya itu sendiri.
Sebelum memakan jantung korban, Khairun terlebih dulu memukul bagian belakang kepala korban dengan menggunakan martil sebanyak tiga kali. Masih dalam keadaan pingsan, Khairun menarik korban menuju peti yang berada di samping rumahnya itu.
Sebelum memakan jantung korban, Khairun terlebih dulu memukul bagian belakang kepala korban dengan menggunakan martil sebanyak tiga kali. Masih dalam keadaan pingsan, Khairun menarik korban menuju peti yang berada di samping rumahnya itu.
Dada korban pun langsung disayat dan diambil jantungnya, kemudian dimakan. Setelah itu dia pun mengambil hati salah satu organ milik korban dan kemudian mengambil ususnya. Semua organ tubuh Fahmi itu selanjutnya dimakan Khairun dengan alasan ilmu yang dimiliki korbannya bisa menyerap ke tubuhnya.
Demikan disampaikan Dafa Apridian salah satu anggota Polsekta Batam Kota saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan yang di gelar Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (11/10/2010).
Sidang dipimpin Saiman SH MH dengan dibantu Sorta Ria Neva SH MHum serta Ranto Indra Karta SH masing-masing sebagai anggota Majelis Hakim. Bertindak sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU), Hendrawan sedangkan terdakwa didampingi penasihat hukum (PH), Bernat Uli Nababan SH.
Dalam sidang itu JPU hanya menghadirkan satu saksi dari pihak anggota Polsekta Batam Kota yang mengikuti proses penangkapan terhadap terdakwa Khiarun.
"Waktu ditangkap korban sempat kabur saat akan dimasukkan ke dalam mobil. Namun korban berhasil kembali ditangkap dan mengaku semua perbuatannya yang telah membunuh Fahmi dan memakan organ tubuh korban kepada Kapolsek Batam Kota, AKP Suka Irawanto,"ujar Dafa menjawab pertanyaan Majelis Hakim.
Khiarun membantah jika dibilang kabur saat penangkapan. Dia malah ditakuti petugas polisi yang mengaku saat itu pernah memakan manusia. Namun Khairun juga mengaku kalau dia telah memakan organ tubuh korban dan meminum darahnya. Begitu juga dengan temuan pisau steinlis dan kotak hitam yang ada di dalam kamarnya itu untuk digunakan bersamadi dan memasang sesajen.
"Saya memang makan jantung, ati, usus dan meminum darah Fahmi. Semua itu untuk menyempurnakan ilmu saya. Karena Fahmi mengaku kebal, bahkan sudah mati bisa hidup kembali,"ujar Khairun.
0 komentar:
Posting Komentar